Minggu, 01 Agustus 2010

Kuasa di dalam pengampunan

Seorang pencuri membunuh saudara dari salah satu sahabat saya, seorang hamba Tuhan yang dipakai Allah. Semua latar belakang gereja dan pengalaman2 rohani yang dimiliki sahabat saya, tidak mempersiapkan dirinya untuk menghadapi kepahitan yang begitu menggoncangkan sesudah pembunuhan atas saudaranya tsb.

Hamba Tuhan itu telah mendoakannya dan Ia tetap mendoakannya. Sesudah berdoa selama 3 thn, ia tetap tidak memiliki kemenangan atas kesedihan dan atas kebenciannya terhadap pembunuh itu.

Jadi akhirnya ia pergi ke penjara dan minta izin menjumpai pembunuh tsb.
Dan ia berkata : " Saya datang utk memberitahukan bahwa saya mengampunimu. Bahwa saya mengasihimu," kata sahabat saya.
"Dan jika engkau mengizinkan, saya akan datang setiap minggu dan berdoa bersama denganmu."

Pengampunan dan kasih itu membawa tahanan tsb kepada Tuhan. Ia terancam hukuman mati, tetapi ia menggunakan seluruh sisa hidupnya untuk memimpin pelayanan di penjara itu dan membawa hasil bagi Allah.

Bukankah hal itu menakjubkan? Pengampunan lebih dari sekedar melakukan hal2 yg tepat. Pengampunan lebih dari sekedar langkah yang kita ambil utk membersihkan kepahitan atau hati nurani orang yg bersalah.
Pengampunan melibatkan kuasa.

Ada kuasa di dalam pengampunan karena pengampunan yg sejati membawa belas kasihan, kasih, dan kekuatan dari Yesus, yang hidup didalam kita.
Pengampunan menghasilkan jenis damai sejahtera yang hanya Allah sendiri yg sanggup memberikannya.

Pengampunan unilateral ini merupakan proses yang akan memberi kita kuasa untuk hidup bagi Kristus, untuk mencurahkan kekuatan kita kepada suatu yang membangun.

-----------------
Pengampunan bukanlah sesuatu yg mudah. Hal yg paling alamiah adalah menyerang kembali ketika seseorang memukul kita. Hal itu tdk membutuhkan kekuatan, yang dibutuhkan hanya gerakan reflek.
Kebutuhan yang sesungguhnya untuk infusi(memasukkan) kuasa, adalah bantuan untuk menahan diri agar tidak memukul balik. Itulah amanat kedewasaan Kristen yang harus kita lakukan.

Kita dapat melakukan segala hal -- bahkan mengampuni situasi yang paling tidak dapat diampuni-- melalui Kristus yang menguatkan kita.
-------------------

Diambil dari tulisan
Judul : Allah hanya sejauh doa
Karya : J.C. Ortiz

Tidak ada komentar:

Posting Komentar