Jumat, 06 Agustus 2010

Gagal Mengikut Yesus

Gagal Mengikut Yesus


Matius 19 : 16–26

19:16. Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: "Guru, perbuatan baik
apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"

19:17Jawab Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang
baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup,
turutilah segala perintah Allah."

19:18Kata orang itu kepada-Nya: "Perintah yang mana?" Kata Yesus: "Jangan
membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta,

19:19hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri."

19:20Kata orang muda itu kepada-Nya: "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang
masih kurang?"

19:21Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah
segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan
beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."

19:22Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih,
sebab banyak hartanya.
19:23. Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

19:24Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui
lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."

19:25Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata:
"Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?"

19:26Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin,
tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin."

Kepada orang muda yang kaya, TUHAN Yesusmengemukakan bahwa untuk memiliki suatu
kehidupan yang kekal (berkualitas), ia harus menuruti segala perintah TUHAN.
Yesus berkata, "Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah
segala perintah Allah… Jangan membunuh, jangan berzina, jangan mencuri, jangan
mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu
manusia seperti dirimu sendiri." (ay. 17–19) Si orang kaya berkata bahwa ia
sudah melakukan hukum-hukum TUHAN dengan baik. TUHAN Yesus tidak membantahnya
saat mendengarnya; ini berarti memang ia telah melakukan perintah TUHAN dengan
baik. Ini juga menunjukkan bahwa di dunia ini memang ada orang-orang yang
sanggup melakukan "perintah ALLAH" yaitu hukum-hukum agama secara baik, atau
mencapai kualitas kebaikan menurut hukum-hukum agama yang ada.

Rupanya orang muda yang kaya ini menyadari bahwa apa yang telah dilakukannya itu
tidak cukup untuk membuatnya mencapai hidup yang berkualitas. Itulah sebabnya ia
bertanya kepada TUHAN Yesus, apa lagi yang harus dilakukannya. TUHAN menjawab,
"Jikalau engkau hendak sempurna… juallah segala milikmu dan berikanlah itu
kepada orang-orang miskin… dan ikutlah Aku." (ay. 21) Di sini harus kita
perhatikan dengan serius bahwa ada kebaikan yang bernilai umum—atau kebaikan
subjektif, kebaikan manusia. Tetapi ada kebaikan lain yang bernilai objektif,
mutlak dan ideal, menurut perspektif Tuhan. Inilah kebaikan yang yang sempurna.

Jika orang muda yang kaya tersebut bersedia melakukan apa yang diperintahkan
TUHAN yaitu menjual segala miliknya, maka ia akan menjadi salah satumurid TUHAN
Yesus. Tetapi sampai akhir Injilditulis, nama orang muda kaya ini tidak pernah
dikenal. Ia meninggalkan TUHAN dengan sedih dan tidak bersedia melakukan apa
yang TUHAN perintahkan. Maka gagallah ia mengikut Yesus.

TUHAN menghendaki agar kita berusaha mencapai kebaikan yang ideal, kebaikan
menurut TUHAN—mutlak, objektif dan sempurna. Inilah yang dimaksud TUHAN Yesus
dalam pernyataan-NYA, "Haruslah kamu sempurna, seperti BAPA mu di Surga" (Mat.
5:48). Dengan mengenal kebaikan ideal itu, tidak heran bila Yesus mengatakan
kehidupan moral orang percaya harus melebihi ahli Taurat dan orang Farisi (Mat.
5:20). Sebagai anak-anak TUHAN, kita dituntut untuk mencapai target yang
melampaui mereka yang bukan anak TUHAN. Oleh sebab itu, hendaknya kita tidak
hanya mau menerima berkat keselamatan yang diberikan-NYA, tetapi juga menerima
kehendak-Nya untuk berjuang menuju kesempurnaan.

Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
http://virtuenotes.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar